Mengamati Metamorfosis Kupu-Kupu

Mei 1, 2021 pukul 11:37 am | Ditulis dalam Non-Technical Note | Tinggalkan komentar

Saya menanam pohon Daun Ungu di taman belakang rumah. Daun Ungu (Latin: Graptophyllum pictum) mengandung berbagai senyawa obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Pohon Daun Ungu banyak tumbuh liar di pedesaan atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Silahkan googling, sudah banyak artikel yang membahas manfaat Daun Ungu ini. Pohon ditanam dalam pot, tetapi tetap subur dan tingginya sudah lebih dari 1 m. Daun Ungu kalau ditumbuk agak berlendir dan memiliki aroma yang kurang sedap. Pohon ini mudah sekali dikembangbiakkan dengan stek, asal penanaman cabang yang distek diletakkan di tempat yang teduh dan cukup air.

Sering sekali Daun Ungu digunakan sebagai tempat bertelur kupu-kupu. Telur kupu-kupu diletakkan di atas atau pun di bawah daun. Telur kupu-kupu biasanya akan menetas setelah 3 – 5 hari. Kalau sudah menetas, ulat akan makan daun dan pohon akan terlihat sedikit menakutkan karena ulat-ulat yang berwarna hitam berlalu-lalang di pohon. Sering kali ulat yang masih kecil tidak kelihatan atau tidak menarik perhatikan. Setelah satu minggu akan terlihat ulat sebesar jari manis memakan daun-daun dengan lahapnya. Sekitar seminggu kemudian ulat akan mulai menempatkan diri di daun dengan ekor menempel di daun dan kepala tergantung, siap menjadi kepompong. Dari kepompong berubah menjadi kupu-kupu memerlukan waktu sekitar seminggu. Keseluruhan proses perubahan mulai dari telur, ulat, kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu disebut metamorfosis.

© Agus Sugiyono, VIP

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.