Outlook Energi Indonesia 2019

Desember 13, 2019 pukul 1:21 pm | Ditulis dalam Book | Tinggalkan komentar
Tag: ,

Agus Sugiyono, Anindhita, Ira Fitriana, La Ode M.A. Wahid, dan Adiarso (Editor) Outlook Energi Indonesia 2019: Dampak Peningkatan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Terhadap Perekonomian Nasional, ISBN 978-602-1328-10-1, Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi, BPPT, Jakarta, 2019.

(Indonesia Energy Outlook 2019: The Impact of Increased Utilization of New and Renewable Energy on the National Economy)

BPPT secara berkala menerbitkan Buku Outlook Energi Indonesia (BPPT-OEI) dengan mengangkat tema khusus sesuai permasalahan energi saat itu. Buku BPPT-OEI 2019 yang diluncurkan tahun ini merupakan penerbitan yang kesebelas dengan tema “Dampak Peningkatan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Terhadap Perekonomian Nasional”. Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan penggunaan energi yang efisien merupakan opsi yang potensial untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Pemerintah sudah sejak tahun 2017 mengawali program ke arah transisi energi menuju ke pembangunan rendah karbon. Transformasi digital dalam kegiatan masyarakat sehari-hari dapat mendukung pelaksanaan program tersebut.

Dalam kurun waktu 2017-2050 pertumbuhan PDB diasumsikan tumbuh rata-rata sebesar 4,86% per tahun, sedangkan penduduk tumbuh rata-rata sebesar 0.73% per tahun. Berdasarkan dinamika perekonomian dan penduduk tersebut, kebutuhan energi final diperkirakan meningkat dari 843 juta SBM pada tahun 2017 menjadi 3.438 juta SBM pada tahun 2050 atau meningkat rata-rata sebesar 4,4% per tahun. Kebutuhan energi di sektor industri diperkirakan terus mendominasi kebutuhan energi final dalam kurun waktu 2017-2050. Pada tahun 2050, kebutuhan energi final per jenis masih didominasi oleh bahan bakar minyak (BBM) dengan pangsa yang mencapai 36,3%.

Berbagai jenis energi primer diproduksi untuk memenuhi kebutuhan energi. Penyediaan energi primer diperkirakan tumbuh rata-rata sebesar 4,5% per tahun atau meningkat dari 1.387 juta SBM (2017) menjadi 5.974 juta SBM (2050). Ketergantungan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) terutama di sektor transportasi masih tinggi, karena teknologi transportasi berbasis listrik dan gas masih belum mampu menggeser dominasi teknologi transportasi berbasis BBM. Kondisi ini semakin menambah ketergantungan impor energi karena pemenuhan kebutuhan BBM sebagian besar diperoleh dari impor, baik dalam bentuk impor minyak mentah maupun impor BBM.

Pengembangan energi di masa depan masih menghadapi banyak kendala. Pembangunan dan perluasan 4 kilang minyak atau disebut Refinery Development Master Plan (RDMP) serta pembangunan 5 unit kilang minyak baru untuk jangka panjang masih belum dapat mencukupi kebutuhan BBM nasional. Selama kurun waktu 2017 – 2050, impor bensin masih paling dominan dibandingkan dengan BBM lain. Impor gas bumi tidak bisa dihindari dan diperkirakan mulai tahun 2020 sebesar 17,5 BSCF dan meningkat menjadi 3.327 BSCF pada tahun 2050. Indonesia akan menjadi net importir gas bumi pada tahun 2028, dan menjadi net importir energi pada tahun 2031. EBT mengalami pertumbuhan pasokan yang paling cepat, sebesar 6,2% per tahun. Namun demikian, peran EBT hingga tahun 2050 hanya berkisar 15,4% dari total pasokan energi primer.

Pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan penggunaan EBT. Dalam BPPT-OEI 2019 dianalisis melalui tiga kasus, yaitu: peningkatan mobil listrik, penggunaan bahan bakar nabati (BBN) berbasis CPO, dan peningkatan EBT kelistrikan. Peningkatan penggunaan mobil listrik merupakan salah satu opsi mengurangi penggunaan BBM untuk kendaraan bermotor. Mobil listrik diasumsikan mulai digunakan tahun 2025 dengan pangsa sebesar 1% dari total penjualan kendaraan baru dan meningkat menjadi 50% pada tahun 2050. Jumlah mobil listrik akan menjadi 20 ribu unit (2025) dan meningkat menjadi 36,5 juta unit (2050). Kendaraan listrik akan menurunkan penggunaan BBM untuk mobil penumpang dari 498 juta SBM menjadi 385 juta SBM atau menurun sebesar 22,7% pada tahun 2050.

Substitusi BBM dengan menggunakan BBN berbasis CPO dilakukan untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. BBN yang dikembangkan dapat berupa biodiesel B30 maupun green fuel. Pengembangan green fuel dapat dilakukan melalui teknologi co-processing dalam kilang minyak konvensional dan teknologi kilang stand-alone. Total pemanfaatan minyak sawit melalui co-processing diperkirakan mencapai 3,8 juta kl (2050). Kilang stand-alone akan mulai beroperasi pada tahun 2024 dengan kapasitas sebesar 20 MBSD (thousand barrel steam per day) dan meningkat menjadi 160 MBSD (2050). Dengan kapasitas tersebut, total pemanfaatan minyak sawit diperkirakan akan mencapai 8,2 juta kl pada tahun 2050.

Peningkatan pembangkit listrik berbasis EBT dengan target sebesar 23% dari total pembangkit pada tahun 2025 dan menjadi 31% pada tahun 2050 memerlukan tambahan kapasitas yang cukup besar. Pada tahun 2025 kapasitas pembangkit EBT harus minimal sebesar 22 GW, dan menjadi 88,4 GW pada tahun 2050. Pengembangan EBT masih menghadapi banyak kendala diantaranya adalah kebijakan biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik.

Dengan mengoptimalisasi penggunaan BBN, impor minyak bumi yang dapat dihemat diperkirakan mencapai 24,1 juta barel pada tahun 2050, sedangkan impor BBM yang dapat dihemat pada tahun 2025 sebesar 5,4 juta barel dan meningkat hingga 43,2 juta barel pada tahun 2050. Potensi penghematan devisa yang diperoleh dari pengurangan impor minyak bumi sebesar 2,34 miliar USD (2025) dan meningkat menjadi 5,44 miliar USD (2050). Pengurangan impor BBM akan berpotensi menghemat devisa sebesar 0,62 miliar USD (2025) dan 11,6 miliar USD (2050).

<Download full paper>

🐱

Peluncuran Buku OEI 2019


Donation


If you feel that this paper is valuable for you, please give donation to:
Agus Sugiyono
Bank Bukopin – Kebayoran Baru Branch
Jl. R.S. Fatmawati No. 7, Jakarta, INDONESIA
Account No. 070-100-7743
Bank Code: 441
SWIFT Code: BBUKIDJA
It will support our future research. Thank you very much.


📌

Tinggalkan sebuah Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.