Outlook Energi Indonesia 2021

Agustus 28, 2021 pukul 9:04 am | Ditulis dalam Book | Tinggalkan komentar
Tag:

Edi Hilmawan, Ira Fitriana, Agus Sugiyono, dan Adiarso (Editor) Outlook Energi Indonesia 2021: Perspektif Teknologi Energi Indonesia – Tenaga Surya untuk Penyediaan Energi Charging Station, ISBN 978-602-1328-20-0, Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi, BPPT, Jakarta, Agustus 2021.

Penerapan KBLBB sangat efektif untuk mengurangi penggunaan BBM di sektor transportasi. Namun tanpa diiringi dengan diversifikasi bahan bakar pembangkit ke arah energi terbarukan, penerapan KBLBB tidak akan mengurangi emisi GRK nasional secara signifikan. Untuk itu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan kajian optimasi penyediaan energi pada sistem pengisian daya listrik KBLBB dengan menggunakan sumber energi terbarukan, khususnya tenaga surya, yang hasilnya dituangkan dalam buku Outlook Energi Indonesia 2021 dengan tema Perspektif Teknologi Energi Indonesia: Tenaga Surya untuk Penyediaan Energi Charging Station.

Model energi Low Emissions Analysis Platform (LEAP) digunakan untuk menganalisis pengembangan energi sampai tahun 2050. Analisis dengan tiga skenario, yaitu:

  • skenario BAU merupakan kondisi tanpa intervensi baru dari pemerintah yang berhubungan dengan energi dan kendaraan listrik,

  • skenario EV memakai asumsi bahwa jumlah kendaraan listrik mengikuti target kuantitatif pengembangan industri kendaraan bermotor nasional yang tercantum dalam Permenperin No. 27/2020, dan

  • skenario NRE yang memakai asumsi yang sama dengan skenario EV dengan optimalisasi pembangkit energi baru dan terbarukan.

Total kebutuhan energi diproyeksikan akan meningkat dengan laju pertumbuhan rata-rata 3,5% per tahun (2019-2050). Pada skenario EV, pangsa kebutuhan energi listrik meningkat menjadi 10% (100,8 juta SBM), sedang pangsa kebutuhan bensin mengalami penurunan menjadi 20% (200,3 juta SBM) pada tahun 2050,  Pemanfaatan kendaraan listrik akan mengurangi kebutuhan BBM sehingga untuk jangka panjang tidak diperlukan lagi penambahan kilang minyak baru setelah tahun 2030. Pada tahun 2050, penghematan kebutuhan bensin pada skenario EV dan NRE diperkirakan mencapai 173,8 juta SBM (29,8 juta kilo liter). Sementara itu, kebutuhan listrik diperkirakan meningkat sebesar 66,9 juta SBM (110,6 TWh) jika dibandingkan dengan skenario BAU.

Peningkatan kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan cukup signifikan namun terkendala oleh cadangan dan biaya pembangkitan sehingga masih dibutuhkan pembangkit fosil, khususnya batubara.Kapasitas PLTS pada tahun 2050 diperkirakan mencapai 36 GWp untuk memenuhi kebutuhan ground mounted dan rooftop, dan 7 GWp untuk charging station dalam skenario NRE. Net impor energi diproyeksikan akan terjadi lebih lambat (tahun 2044) karena adanya program peningkatan produksi minyak bumi dalam negeri.

Pemanfaatan kendaraan listrik akan mengurangi emisi GRK di sektor transportasi, namun akan meningkatkan total emisi secara nasional akibat pembangkit listrik berbasis fosil. Reduksi emisi secara nasional akan terjadi jika kebutuhan energi kendaraan listrik dipenuhi oleh pembangkit listrik EBT seperti yang diasumsikan dalam skenario NRE. Akumulasi penurunan net impor BBM selama periode 2019-2050 diperkirakan mencapai 382,4 juta kilo liter atau sebesar 194,2 miliar USD dengan pemanfaatan kendaraan listrik pada skenario EV dan NRE. Benefit yang didapatkan dari penghematan devisa dan penurunan emisi GRK masih lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk penambahan pembangkit, infrastruktur charging station dan pengadaan kendaraan listrik, yaitu 10 miliar USD (skenario EV) dan 17,5 miliar USD (skenario NRE). Berdasarkan hasil LCA terdapat penurunan total emisi GRK sebesar 35% untuk skenario NRE pada tahun 2050. Namun perlu diperhatikan dampak lingkungan lainnya, terutama toxicity dari produksi dan pemanfaatan baterai.


Donation


If you feel that this paper is valuable for you, please give donation to:
Agus Sugiyono
Bank Bukopin – Kebayoran Baru Branch
Jl. R.S. Fatmawati No. 7, Jakarta, INDONESIA
Account No. 070-100-7743
Bank Code: 441
SWIFT Code: BBUKIDJA
It will support our future research. Thank you very much.


<Download Book>

Tinggalkan sebuah Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.